Ketika saya
berjalan menghampirinya, Pak Muno tengah duduk bersantai sambil memandangi
seorang wanita berbaju merah jambu yang sedang bermain dengan bocah cilik di
Air Mancur. Pak Muno merupakan seorang suami sekaligus ayah dari seorang bocah
kecil yang masih berumur 3 tahun. Pria yang tinggal di Pradenan, Bogor ini bekerja sebagai supir untuk memenuhi kebutuhan
dirinya dan keluarga.
Di waktu luangnya,
Pak Muno selalu menghabiskan waktunya dengan keluarganya. Menurutnya, waktu
luang sangatlah penting mengingat rutinitas sehari-hari sebagi seorang supir
yang harus menghadapi macetnya kota Bogor membuatnya mudah penat. “Waktu luang
itu penting, karena kita seminggu sekali cuma ada waktu dua hari buat libur
buat keluarga, makanya penting banget. Kalo lagi waktu luang, paling main aja
gitu jalan sama keluarga. Rasanya tenang, kan seminggu kita berpikir untuk cari
uang, kalo kaya gini sama keluarga rasanya seneng gitu.” ungkapnya saat ditanya
seberapa penting leisure time untuknya.
Seperti yang
dikatakan oleh khalayak pada umumnya, Pak Muno berkata bahwa kota Bogor
memiliki udara yang sejuk dibandingkan dengan kota Jakarta. “Kalo di Bogor itu
enaknya ngga kaya di Jakarta. Kalo disini udaranya masih agak enakan lah
daripada di Jakarta.” Akan tetapi, Pak Muno sangat menyayangkan penataan
transportasi yang ada di kota Bogor. Akibat kemacetan yang sering terjadi di
kota Bogor, membuat para pengunjung lebih banyak menghabiskan waktu di jalan
raya ketimbang di tempat wisata. Terakhir, Pak Muno berharap pemerintah daerah
kota Bogor dapat memperbaiki masalah transportasi yang ada. “Kekurangannya suka
macet, itu harus dibenerin supaya jangan macet aja. Waktu main di tempat wisata
abis karna kena macet.” tuturnya dengan penuh harap.
Morbi leo risus, porta ac consectetur ac, vestibulum at eros. Fusce dapibus, tellus ac cursus commodo, tortor mauris condimentum nibh, ut fermentum massa justo sit amet risus.