Pak Dwi : Bersepeda di Kota Bogor

/
0 Comments

(Pak Dwi di sebelah kanan)
Mengunjungi kota Bogor tidaklah lengkap jika tidak mengunjungi Surya Kencana. Wilayah yang menjadi salah satu pusat kuliner ini menjadi daya pikat tersendiri bagi para wisatawannya. Selagi saya memuaskan rasa lapar yang ada dengan soto mie khas Bogor, terlihat seorang bapak dengan dua orang temannya yang sedang bersantap dan bercengkrama di tempat yang sama. Penampilan mereka nampaklah berbeda dengan pengunjung lainnya. Mereka mengenakan busana untuk bersepeda lengkap dengan topinya. Akhirnya saya memberanikan diri untuk menghampiri mereka.

Bapak Dwi Prija Utama, atau yang akrab disapa Pak Dwi, merupakan seorang yang bekerja di divisi diagnostik di PT Roche Indonesia. Sesuai dengan busana yang digunakan, ia dengan dua kawannya memang sedang melakukan touring dari Tangerang ke Sukabumi menggunakan sepeda. Saat itu, mereka hendak kembali ke Tangerang dan kota Bogor menjadi salah satu tujuan daerah yang harus dikunjungi oleh mereka.

Waktu luang bagi Pak Dwi adalah berolahraga dengan komunitas bersepedanya mengunjungi berbagai macam tempat wisata terutama di kota Bogor. “Waktu luang sama komunitas, kita peminat touring suka mencari tempat-tempat yang asik, paling sering ke Bogor karena paling banyak lokasi yang bisa didatengin. Biasanya orang suka ke Kebun Raya Bogor, cuma ya itu, jalannya macet, coba dibikin car free day, pasti lebih ramai.” Beliau dan kawan-kawannya senang bereksplorasi untuk mengisi leisure time mereka.

Udara yang sejuk dan wisata kuliner yang  variatif menjadi daya tarik Pak Dwi dan kawan-kawan untuk sering berkunjung ke Bogor. “Pertama, udaranya nyaman. Kedua, kulinernya variatif terutama kuliner tradisional ya, kaya toge goreng. Paling sering ke Bogor, ngga hanya di Kebun Raya, kadang Curug Cilember, Curug Nangka.” Namun di sisi lain, menurut beliau pemerintah daerah kota Bogor perlu menata sarana transportasi yang ada. “Bogor cuma satu kelemahannya, angkot terlalu banyak jadi macet. Ini aja ngegoes, kita capeknya karna angkot bikin macet. Pemda belom bisa mengatur sarana transportasi yang ada, perlu penataan manajemen transportasi. Kota sejuta angkot.” ujar Pak Dwi sambil mengeluarkan unek-unek yang ada dibenaknya. Kawan dari Pak Dwi memberikan saran bagi pemerintah daerah kota Bogor agar membuat car free day di waktu tertentu sehingga baik masyarakat dan wisatawan Bogor dapat menikmati indahnya kota tanpa harus merasakan macet. “Suruh bikin city walk, mobil jangan kasi masuk, cuma orang-orang masuk. Ngga harus setiap hari, di event-event tertentu aja misal malam sabtu, malam jumat, kaya car free day. Hari sabtu kendaraan ngga ada yang lewat.”






You may also like

No comments: